15 Daftar Istilah di Green Building (Part 1)
Dalam mengenal green building tentu perlu memahami berbagai istilah yang sering digunakan oleh para greenship professional. Kami menuliskan hal ini untuk dipelajari oleh kita bersama baik oleh profesional di bidang green building maupun klien kami. Kami menuliskan istilah ini khususnya bagi yang benar-benar belum memahami sama sekali. Kami menghimpun istilah tersebut menjadi 16 partisi, silakan diikuti setiap seriesnya.
Daftar Artikel
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 1)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 2)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 3)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 4)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 5)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 6)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 7)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 8)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 9)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 10)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 11)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 12)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 13)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 14)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 15)
15 Daftar Istilah di Green Building (Part 16)
Adapun untuk part 1, kami telah menghimpun pada artikel ini.
Istilah Green Building 001: 3R

Istilah green building di sini berhubungan dengan prinsip mengurangi, menggunakan ulang, dan mendaur ulang sampah (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce adalah usaha yang digunakan untuk mengurangi jumlah limbah. Reuse adalah usaha yang digunakan ketika mengolah limbah dengan cara memilah dan mempergunakan kembali barang yang masih dapat digunakan. Adapun Recycling adalah usaha yang digunakan untuk mengolah limbah agar dapat digunakan kembali. Prinsip ketiga ini digunakan pada 3 kategori WAC, MRC, dan BEM.
Istilah Green Building 002: AC Hours Adjustment

Istilah green building di sini berhubungan dengan usaha untuk mengatur besaran dan parameter operasional suatu peralatan sehingga untuk kerja dari peralatan tersebut sesuai dengan perencanaan. AC hours adjustment berhubungan erat dengan operating hours. Prinsipnya, pengaturan AC menyesuaikan jam kerja, dengan kondisi optimum. Jika di luar dari jam kerja, pengaturan AC menjadi disesuaikan. Di green building, pengaturan ini sangat mempengaruhi perolehan poin, misalnya untuk EEC.
Istilah Green Building 003: Aerasi

Istilah Aerasi di green building adalah penambahan oksigen terlarut ke dalam air. Caranya adalah dengan menyemprotkan air ke udara (air ke dalam udara) atau dengan memberikan gelembung-gelembung halus udara dan membiarkannya naik melalui air. Di green building, istilah ini biasa dipakai untuk mengolah air limbah maupun air bersih (kategori WAC).
Istilah Green Building 004: AHU

Istilah ini merujuk pada mesin penukar kalor pada sistem AC. AHU singkatan dari Air Handling Unit. Pada alat ini, udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin di dalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan. AHU merupakan bagian terpadu dari peralatan yang terdiri atas kipas angin, koil pendingin, damper kontrol udara, filter, dan peredam suara. AHU juga dapat berfungsi untuk mengumpulkan dan mencampur udara luar dengan udara yang kembali dari ruangan. Campuran udara kemudian didinginkan, setelah itu dialirkan ke dalam ruangan bangunan melalui pipa saluran udara. Pada green building, AHU memengaruhi poin di kategori EEC maupun IHC.
Istilah Green Building 005: Air Alternatif

Istilah ini merujuk kepada air pengganti sumber air bersih dari air tanah dan air PDAM. Air alternatif bisa berasal dari air kondensasi AC, air bekas wudhu, air hujan, air sungai, air laut, dan air lainnya yang telah diolah sehingga memenuhi baku mutu. Air alternatif ini akan digunakan sebagai air bersih untuk keperluan domestik. Secara prinsip, ada 3 kategori dalam air alternatif: air permukaan, air angkasa, dan reuse/recycle air limbah domestik. Dalam WAC new building, air alternatif dapat menghasilkan beberapa poin green building
-
Penggunan air kondensasi, air bekas wudhu atau air hujan sebagai air bersih dapat mengklaim poin hingga 2 nilai.
-
Penggunaan seluruh greywater yang telah didaur ulang untuk flushing dan cooling tower dapat mengklaim poin hingga 3 nilai.
-
Penggunaan air permukaan sebagai keperluan air bersih dapat mengklaim poin hingga 2 nilai.
-
Menyediakan instalasi tangki penampungan air hujan dapat mengklaim poin hingga 2 nilai.
-
Jika air lansekap menggunakan 100% air alternatif, dapat mengklaim 1 nilai.
Istilah Green Building 006: Air Baku

Air baku kerapkali digunakan di berbagai persoalan lingkungan. Hal yang sama dengan green building, istilah air baku ini digunakan khususnya dalam kategori WAC. Air baku adalah air yang digunakan sebagai sumber air, dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air bersih untuk keperluan domestik.
Ada beberapa parameter yang perlu diperiksa agar sesuai standar air baku. Berikut ini disajikan parameter serta metode pemeriksaannya.
-
Warna, dengan Visual Comparison Method
-
TDS, dengan pemanasan & penimbangan
-
TSS, dengan pemanasan & penimbangan
-
Kekeruhan, dengan turbidimeter
-
Temperatur, dengan termometer
-
DHL, dengan konduktivimeter
-
pH, dengan pH meter
-
DO, dengan metode winkler
-
Nitrat, dengan Brucin-spektrofotometer
-
Nitrit, dengan reaksi Diazotasi-Spektrofotometer
-
Besi, dengan kolorimeter-visual
-
Kesadahan, dengan titrasi kompleksometri EDTA
-
Klorida, dengan titrasi Argentometeri cara Mohr
-
Mangan, dengan kolorimeter reagen persulfat
-
Sulfat, dengan Brucin-spektrofotometer
-
Zat organik, dengan titrasi permananometri
-
DPC, dengan kolorimetri reagen ortotolidin
-
Asiditas, dengan SNI 06-2422
-
Alkalinitas, dengan SNI 06-2422
Istilah Green Building 007: Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum jika dimasak. Di green building, Air bersih menjadi salah satu jenis sumberdaya yang perlu bermutu baik sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi, dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari, keperluan irigasi, dan cooling tower.
Istilah Green Building 008: Air Conditioning (AC)

Istilah AC dapat merujuk ke dua makna. Makna pertama adalah aktivitas yaitu pengondisian udara. Makna kedua adalah alat yang digunakan untuk mengatur suhu dan kebersihan udara di dalam ruangan. Dalam membuat sistem AC dalam green building ada faktor lingkungan yang perlu diperhatikan: suhu udara, kecepatan udara, kelembaban, radiasi panas, insulasi pakaian, dan rerata metabolisme. Temperatur AC perlu diatur agar mencapai suhu sekitar 25oC dan kelembaban 60% agar mendapatkan 1 nilai kategori IHC. Jika pengaturan AC dilakukan secara optimum, listrik pun akan hemat sehingga dapat mengklaim kategori EEC.
Istilah Green Building 009: Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah terdiri dari beberapa jenis jika dilihat dari lapisan tanah yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam.
Istilah Green Building 010: Aksesibilitas

Istilah aksesibilitas menunjukkan ukuran kenyamanan atau kemudahan yang meliputi waktu, biaya, dan usaha bagi suatu lokasi tata guna lahan untuk berinteraksi satu sama lain, dan mudah atau sulitnya lokasi tersebut dicapai melalui transportasi.
Istilah Green Building 011: Aksonometri

Aksonometri merupakan gambar obyek yang diambil dengan cara proyeksi garis ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi tetapi garis lengkung dan diagonal terjadi distorsi.
Istilah Green Building 012: Alat Meteran Air

Meteran air atau volume meter adalah alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor, unit penghitung, dan unit indikator pengukur untuk menyatakan volume air yang lewat. Dalam greenship, ada beberapa meteran air yang wajib terpasang sebagai prasyarat WAC pada bangunan baru.
Istilah Green Building 013: Albedo

Albedo adalah nilai dari reflektansi panas. Nilai albedo menunjukkan kemampuan suatu material permukaan untuk merefleksikan cahaya matahari, baik cahasa tampak, inframerah, dan ultraviolet, dengan skala dari 0 sampai 1. Albedo ini digunakan dan diperhitungkan pada ASD 6 (iklim mikro) pada bangunan baru.
Istilah Green Building 014: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dalam green building, AMDAL atau UKL/UPL menjadi salah satu syarat awal apakah suatu gedung dapat disertifikasi ataukah tidak.
Istilah Green Building 015: ARI
Disclaimer
Bangunanhijau.com adalah layanan konsultasi dari seorang greenship professional. Seluruh materi yang diuraikan di dalam website berasal dari pemahaman training dan tidak membagikan materi yang dilindungi hak cipta. Untuk memahami lebih lengkapnya mengenai green building silakan training atau membeli panduan teknis ke GBCI, atau konsultasikan dengan bangunanhijau.com.
Costumer Service
081380067101 Fandi as CS 1
081380067102 Wawan as CS 2
081380067103 Ika as CS 3
Telp:
081383412616 (Chris Sine as Marketing)
081513515678 (Ridho Muhtadi as Consultant)
085817663188 (Joshua Mulia N. as Tech. Support)
Alamat: Surapati Core Blok K-10 Jl. P.H.H. Mustopa No. 136,Cibeunying Kidul, Bandung 40125
Email: info@bangunanhijau.com
christ.sine73@gmail.com
ridho.muhtadi@gmail.com