Program pembimbingan yang berkaitan dengan lingkungan hidup merupakan salah satu upaya untuk membekali seluruh personil gedung tentang pengetahuan dan pemahaman tata kelola lingkungan. Pembimbingan termasuk bagian dari satu sistem manajemen organisasi, di mana sistem manajemen lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi yang biasa digunakan sebagai alat untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan lingkungan, serta untuk mengelola aspek lingkungannya. Selain itu, seorang Greenshiip Professional mempunyai pembekalan yang cukup untuk menjelaskan kepada tim proyek mengenai buku manual/panduan perangkat penilaian GREENSHIP neighborhood sehingga pembimbingan akan semakin terarah.
Pengelolaan sumber daya melalui rencana operasional konsep yang berkelanjutan, kejelasan informasi (data), dan penanganan dini akan membantu pemecahan masalah, termasuk manajemen sumber daya manusia dalam penerapan konsep bangunan hijau untuk mendukung penerapan tuhuan pokok dari kategori lain.
Selain itu, kegiatan merekayasa, inovasi, maupun invensi di Indonesia masih termasuk hal baru yang jarang ditemukan, khususnya dalam bidang pengembangan teknologi yang terkait desain suatu kawasan. Inovasi yang dapat dilakukan antara lain dalam upaya melakukan penghematan energi dan air, pemanfaatan sumber daya alam, dan kualitas udara, yang dapat terukur secara kuantitatif melebihi batas maksimum yang ditentukan menurut perangkat penilaian yang bersangkutan. Untuk itu, perlu adanya apresiasi atas usaha penghematan tersebut bagi ruang yang menerapkannya.
IFD pada neighborhood dibagi menjadi 3 kredit penilaian, yaitu:
IFD 1 yaitu GA/GP Empowerment atau Pemberdayaan GA/GP
IFD 2 yaitu Estate Management atau Pengelolaan Kawasan
IFD 3 yaitu Innovation atau Inovasi
Pada tulisan ini, kami akan menjelaskan kepada Anda pentingnya setiap kriteria penilaian FDI dalam neigborhood
IFD 1 GA/GP Empowerment atau Pemberdayaan GA/GP
Kriteria IFD 1 berkaitan dengan pembimbingan dan pengurusan kawasan oleh ahli greenship. Program pembimbingan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kepemimpinan dalam lingkungan termasuk salah satu upaya untuk membekali seluruh personil gedung tentang pengetahuan dan pemahaman tata kelola lingkungan. Pembimbingan termasuk bagian dari satu sistem manajemen organisasi, di mana sistem manajemen lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi yang biasa digunakan sebagai alat untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan lingkungan, serta untuk mengelola aspek lingkungannya. Pembimbingan itu sendiri diadakan dengan tujuan memberikan pemahaman mendasar tentang greenship.
Seorang GP mempunyai pembekalan yang cukup untuk menjelaskan kepada tim proyek mengenai buku manual/panduan perangkat penilaian GREENSHIP NB. Perencanaan bangunan baru dengan menggunakan pendekatan kriteria yang ada pada GREENSHIP menuju konsep ramah lingkungan, dapat diusulkan sejak pertemuan pertama dengan tim proyek. Sehingga, efisiensi penggunaan material dan sumber daya alam lainnya dapat tercapai sesuai dengan prinsip keberlanjutan dalam GREENSHIP. Yang bertujuan untuk tetap menjaga kualitas lingkungan selama proses perolehan sertifikasi. Selain itu, seorang GP telah memahami perangkat penilaian secara mendalam, baik tujuan maupun filosofinya, sehingga dapat membantu cara-cara untuk melakukan pencapaian dalam memenuhi target/tujuan yang ingin dicapai dari perangkat penilaian tersebut. GP akan memberikan konsultasi, masukan dan usulan teknologi atau pelaksanaan yang dapat diterapkan/diimplementasikan untuk mengetahui seberapa banyak kriteria yang bisa dicapai, juga dapat meningkatkan perolehan pemenuhan kriteria tersebut yang ditandai oleh peningkatan nilai penilaian yang sudah dicapai, sehingga untuk selanjutnya dapat mencapai target/tujuan dari sertifikasi pada peringkat tertentu yang diinginkan. GP memahami pengunaan perangkat penilaian GREENSHIP dan penerapannya/implementasinya pada perencanaan/desain. Dengan demikian, identifikasi kategori maupun tindakan dalam memenuhi kategori yang telah diinginkan/diraih dapat dianalisis sejak tahap awal, sehingga biaya tambahan untuk konstruksi maupun operasional dapat ditekan seminimum mungkin.
Oleh karena itu, kredit IFD 1 pada neighborhood dibuat agar mewujudkan arahan-arahan keberlanjutan kawasan dan pengumpulan dokumen untuk proses sertifikasi GREENSHIP. Agar kredit ini dapat terpenuhi, ada 2 tolok ukur. Tolok ukur yang pertama adalah melibatkan tenaga ahli tersertifikasi GREENSHIP ASSOCIATE (GA) untuk memberikan pendidikan tentag isu pembangunan hijau bagi manajemen pengembang kawasan. Tolok ukur ini mendapatkan poin 1 untuk seluruh jenis kawasan yaitu mixed use, komersial, pemukiman, dan industri. Tolok ukur yang kedua adalah melibatkan tenaga ahli yang sudah tersertifikasi GREENSHIP Professional (GP) yang bertanggung jawab atas arahan keberlanjutan kawasan dan proses sertifikasi GREENSHIP. Tolok ukur ini mendapatkan poin 2 untuk seluruh jenis kawasan yaitu mixed use, komersial, permukiman, dan industri.
IFD 2 Estate Management atau Pengelolaan Kawasan
Cakupan IFD 2 adalah pengelolaan sumber daya melalui rencana operasional konsep yang berkelanjutan, kejelasan informasi (data), dan penanganan dini yang membantu pemecahan masalah, termasuk manajemen sumber daya manusia dalam penerapan konsep bangunan hijau untuk mendukung penerapan tuhuan pokok dari kategori lain.
Koordinasi dan sinergi antara pihak-pihak ahli bangunan yang terlibat di dalam perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, dan juga pengawasan konstruksi sangatlah penting untuk mewujudkan keberhasilan dari konsep keberlanjutan kawasan. Misalnya saja, kerja sama yang solid dari tim proyek diperlukan semenjak perencanaan teknis yang dimulai dari tahapan penyusunan konsep perencanaan, pra-rencana, pengembangan rencana, rencana detail, penyimpanan dan evaluasi dokumen pelaksanaan konstruksi, pengawasan pelaksanaan konstruksi, sampai penyusunan petunjuk pemanfaatan bangunan gedung.
Dalam pengoperasian suatu bangunan hijau, sangat diperlukan suatu standar manajemen yang terencana dan baku untuk mengarahkan tindakan dari pelaku operasional bangunan dalam melakukan pengelolaan gedung agar dapat menunjukkan hasil yang ramah lingkungan (green preformance).
Seluruh aktivitas dari pengguna ruang sangat menentukan berhasil atau tidaknya penerapan konsep bangunan hijau itu sendiri. Faktor ini sangat dipengaruhi oleh faktor keterlibatan manusia sebagai salah satu sumber daya yang memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu bangunan hijau. Pihak manajemen pengguna sebagai pihak yang memegang tanggung jawab dalam manajemen ruang tersebut. BEM pada greenship mengambil bagian pada manajemen pengelolaan ruang gedung.
Selain itu, aspek yang difokuskan pada kriteria ini adalah efisiensi energi dan air dan pengurangan volume sampah. Munculnya kajian ini adalah akibat banyaknya sampah yang dihasilkan dalam berbagai bentuk dan semakin sempitnya tempat pembuangan akhir atau TPA ditambah dengan masih rendahnya kesadaran pengguna gedung dalam melakukan pemilahan sampah menyebabkan volume sampah yang semakin meningkat dari hasil buangan dalam berbagai bentuk yang tercampur baur. Sampah sejenis sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Pengelolaan sampah sejenis sampah rumah tangga dimulai dari pengurangan sampah itu sendiri dan juga penanganan sampah. Pengurangan sampah terdiri yang dimaksud merupakan pendauran ulang sampah; dan/atau pemanfaatan kembali sampah. Selain perlunya adanya praktik pengelolaan sampah organik dan sampah anorganik, limbah B3 juga perlu menjadi perhatian.
Oleh karena itu, kredit IFD 2 pada neighborhood dibuat agar meneruskan pelaksanaan konsep keberlanjutan pada kawasan. Agar kredit ini dapat terpenuhi, ada 2 tolok ukur. Tolok ukur yang pertama adalah memiliki institusi dan SOP/panduan pengelolaan kawasan. Tolok ukur ini mendapatkan poin 2 untuk seluruh jenis kawasan yaitu mixed use, komersial, permukiman, dan industri. Tolok ukur yang kedua adalah mempunyai target efisiensi energi dan air, serta pengurangan volume sampah, selama masa pengelolaan kawasan. Tolok ukur ini mendapatkan poin 2B untuk seluruh jenis kawasan yaitu mixed use, komersial, permukiman, dan industri.
IFD 3 Innovation atau Inovasi
IFD 3 dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya inovasi pada neighborhood. Kegiatan merekayasa, inovasi, maupun invensi di Indonesia masih termasuk hal baru yang jarang ditemukan, khususnya dalam bidang pengembangan teknologi yang terkati desain suatu kawasan. GBC Indonesia memahami akan adanya potensi yang positif dalam upaya melakukan penghematan energi dan air, pemanfaatan sumber daya alam, dan kualitas udara, yang dapat terukur secara kuantitatif melebihi batas maksimum yang ditentukan menurut perangkat penilaian yang bersangkutan. Untuk itu, perlu adanya apresiasi atas usaha penghematan tersebut bagi ruang yang menerapkannya.
Penemuan teknologi bisa menggunakan prinsip teknologi ramah lingkungan (eco-technology), misalnya saja penggunaan teknologi penyediaan air bersih, teknologi pemanfaatan limbah, teknologi penghematan listrik, di mana teknologi tersebut merupakan salah satu pilihan solusi yang berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi pencemaran dengan mengandalkan kepada energi yang dapat diperbaharui selain energi yang berasal dari fosil (non fosil). Pendekatan lain selain teknologi adalah melalui manajemen, diharapkan juga akan memberikan manfaat kepada lingkungan dengan cara mengubah perilaku pengguna ruang, misalnya saja dengan adanya kebijakan manajemen sebagai terobosan baru untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan juga optimalisasi pemanfaatan SDM.
Oleh karena itu, kredit IFD 3 pada neighborhood dibuat agar mendukung inovasi-inovasi yang mengembangkan fungsi lingkungan, sosial, dan ekonomi kawasan melampaui standar penilaian kriteria GREENSHIP Kawasan. Agar kredit ini dapat terpenuhi, ada 1 tolok ukur. Tolok ukur tersebut adalah penilaian terhadap inovasi yang diajukan ke GBCI, dengan ketentuan inovasi dinilai berdampak kecil bernilai 1 poin sedangkan inovasi dinilai berdampak besar bernilai 2 poin dengan maksimum nilai adalah 6 nilai.